Showing posts with label lebah. Show all posts
Showing posts with label lebah. Show all posts

Wednesday, October 3, 2012

PROPOLIS Persembahan dari lebah

PROPOLIS — Persembahan dari lebah

Propolis berasal dari bahasa Yunani yang secara umum berarti pertahanan kota. Propolis merupakan campuran zat resin (getah) yang dikumpulkan oleh lebah madu dari pohon buds, getah mengalir, atau sumber botani lainnya. Lebah menggunakan propolis sebagai sealant untuk ruang terbuka atau celah yang tidak diinginkan dalam sarang lebah. Propolis digunakan untuk celah kecil (sekitar 6,35 millimeters (0,3 in) atau kurang), sementara ruang yang lebih besar biasanya diisi dengan me-lilininya. Warna propolis berbeda-beda, tergantung pada sumber botani, yang paling umum adalah coklat gelap. Propolis itu lengket (sticky) di atas suhu kamar. Pada temperatur rendah menjadi keras dan sangat rapuh.

Selama berabad-abad, peternak lebah menganggap bahwa lebah menambal sarangnya dengan propolis untuk melindungi koloni dari unsur-unsur, seperti terpaan hujan dan musim dingin . Namun, abad ke-20 penelitian telah menunjukkan bahwa lebah tidak hanya mampu bertahan, namun juga berkembang pesat, dengan meningkatkan ventilasi selama bulan-bulan dalam musim dingin.

Bagi Lebah, Propolis diyakini memiliki manfaat sebagai berikut:
1. memperkuat stabilitas struktural dari sarang lebah
2. mengurangi getaran
3. membuat sarang lebah lebih terlindungi dengan menambal celah masuk.
4. mencegah penyakit dan parasit yang masuk sarang lebah
5. mencegah pembusukan di sarang lebah. Lebah biasanya membawa limbah keluar dari sarang lebah.

Namun jika cicak atau tikus kecil, misalnya masuk ke dalam sarang lebah dan mati di sana, lebah tidak dapat membawanya keluar dari sarang lebah. Dalam hal ini, lebah akan berusaha membungkus bangkai tersebut dengan propolis, membuatnya menjadi mumi sehingga tidak berbau dan tidak berbahaya.

Komposisi Propolis
Komposisi propolis akan berbeda pada setiap sarang , satu tempat dengan tempat lain, dan dari musim ke musim. Biasanya propolis berwarna coklat gelap, namun dapat ditemukan bercorak warna hijau, merah, hitam dan putih, tergantung pada sumber-sumber damar /resin yang ditemukan di wilayah tertentu sarang lebah tersebut.

Propolis yang dikumpulkan lebah dari getah pohon poplar kaya akan flavonoids. Secara tipical propolis dari daerah utara memiliki sekitar 50 konstituen, terutama balsams (50%), waxes (30%), esensial oil (10%), dan pollen (5%).

Di beberapa wilayah Chili, propolis mengandung viscidone, sebuah terpene dari pohon semak Baccharis . Dan di Brazil, baru-baru ini telah berhasil diisolasi naphthoquinone epoxide dari propolis merah, dan asam-asam prenylated (prenylated acids) seperti asam 4-hydroxy-3 ,5-diprenyl cinnamic acid telah didokumentasikan. Analisis terhadap propolis dari Henan, Cina, menemukan sinapic acid, isoferulic acid, caffeic acid, dan chrysin, yang mana tiga senyawa yang disebutkan pertama tadi menunjukan kemampuan anti-bacterial.

Kandungan propolis jelas sangat bergantung dari sumber yang digunakan oleh setiap sarang lebah. Hal inilah yang bertanggung jawab terhadap banyak dan beragamnya klaim sehubungan dengan kandungan medisnya, dan kesulitannya dalam mereplikasi study ilmiah sebelumnya untuk meneliti/menyelidiki klaim-klaim tersebut. Bahkan sample propolis yang diambil dari satu sarangpun dapat berbeda, sehingga untuk melakukan control secara klinis menjadi sulit.

Penggunaan secara Medis
Propolis umumnya dipasarkan oleh toko-toko makanan kesehatan (health food stores) sebagai suatu obat tradisional (traditional medicine). Para praktisi pengobatan alam menggunakan propolis untuk bantuan pada berbagai kondisi, termasuk inflamasi (peradangan), penyakit karena virus (viral deaseases), ulcers, juga luka bakar dangkal.

Propolis juga diyakini untuk meningkatkan kesehatan jantung, memperkuat sistem kekebalan dan mengurangi risiko katarak. Para peternak lebah dulu menganjurkan sedikit propolis disimpan di dalam mulut sebagai obat untuk sakit tenggorokan. Propolis lozenges dan propolis tinctures dapat dibeli di banyak negara. Meskipun propolis telah diklaim untuk digunakan dalam merawat allergi, propolis dapat menyebabkan reaksi alergi parah jika pengguna adalah sensitif terhadap produk lebah atau lebah.
Beberapa klaim kini sedang diinvestigasi secara klinis dan beberapa studi diterbitkan dalam literature Biomedis. Oleh karena komposisi kimia propolis sangat bervariasi tergantung pada musim, spesies lebah dan lokasi geografis, kita harus berhati-hati sebagaimana hasilnya yang masih diteliti (seperti di atas).

Sebagai antimicrobial
Tergantung dengan komposisi, propolis mampu menunjukkan sebagai bahan antibiotik dan anti jamur (antifungal) yang kuat.

Sebagai emmolient
Studi juga menunjukkan bahwa propolis mampu cecara efektif dalam merawat kulit luka bakar.

Sebagai immunomodulator / Pembentuk Kekebalan Tubuh
Propolis juga menunjukan efek immunomodulator / membentuk kekebalan tubuh .

Sebagai dental anti-plaque agent / anti-plaq pada gigi
Propolis telah menjadi subjek penelitian kedokteran gigi baru-baru ini, karena ada beberapa bukti bahwa propolis mampu secara aktive melindungi terhadap caries gigi dan bentuk-bentuk lain dari penyakit mulut, karena kandungan antimicrobial-nya. Propolis juga efektif digunakan untuk mengobati sariawan (canker sores)

Sebagai anti-tumor growth agent
Penggunaan propolis dalam menghambat pertumbuhan tumor telah diteliti pada tikus di Jepang.

Sumber: wikipedia dan berbagai sumber

Sunday, September 30, 2012

Mengenal Propolis Hijau

Mengenal Propolis Hijau

Sampai sekarang hutan hujan tropis Brazil yang lebat tetap diakui sebagai salah satu paru-paru dunia. Beragam flora dan fauna yang hidup di dalamnya sejak lama telah memberi manfaat bagi umat manusia. Salah satunya adalah bahan baku Propolis Hijau ? yang menurut banyak peneliti memiliki kualitas terbaik. Tak heran bila Brazil sampai sekarang menjadi pemasok bahan baku Propolis terbesar di dunia

Predikat terbaik yang disematkan pada Propolis Hijau bukan tanpa alasan. Bahan baku Propolis khas negeri Samba ini berasal dari sejenis pohon eucalyptus bernama Baccharis dracunculifolia yang hanya dapat tumbuh di iklim tropis dan vegetasi khas Brazil.

Dari pohon inilah, unsur Bioflavonoid dan Artepillin C dikumpulkan oleh lebah Africanized dan kemudian diolah menjadi Propolis untuk melindungi sarangnya. Kedua unsur yang berasal pohon Baccharis dracunculifolia ini pula yang membuat Propolis Hijau tak hanya berpredikat istimewa dan terbaik, tetapi juga produk herbal alami paling efisien yang pernah ditemukan dalam peradaban manusia.


Pohon Baccharis dracunculifolia dan Lebah Africanized

Penduduk lokal lebih sering menyebutnya pohon Alecrim do campo. Rata-rata pohon Baccharis dracunculifolia memiliki tinggi 2-3 meter dan sebagian besar tersebar di bagian selatan dan tenggara Brazil, terutama di wilayah Sao Paulo dan Minas Gerais. Di kedua daerah itu, pohon Alecrim do campo kerap dimanfaatkan oleh penduduk sekitar untuk kepentingan pertanian dan kesehatan.

Sejak lama, penduduk lokal memanfaatkan pohon Baccharis dracunculifolia sebagai obat tradisional, terutama untuk menyembuhkan bisul dan radang. Tak hanya itu, Menezez (2005) menyebut ekstrak pohon yang satu ini dapat menurunkan demam, menyembuhkan sakit perut, dan memulihkan stamina tubuh. Bahkan penelitian mutakhir menyebut, unsur yang terkandung dalam pohon Alecrim do campo dapat melawan sel-sel leukimia yang mengerogoti sel-sel darah merah.

Selain itu, peran lebah Africanized pun tak boleh diabaikan dalam proses produksi Propolis Hijau. Termasuk spesies lebah madu Western ( Apis mellifera) , sejatinya lebah Africanized berdarah campuran antara lebah Afrika ( A.m. scutellata) dari Tanzania dengan varian lebah Eropa, seperti lebah Italia ( A.m. ligustica ) dan lebah Iberia ( A.m. iberiensis).


Darah campuran yang mengalir dalam tubuh lebah Africanized membuat spesies ini lebih agresif bila dibandingkan dengan varian-varian lebah Eropa lainnya. Bahkan begitu agresifnya, lebah yang satu itu kerap disebut lebah pembunuh ( bee killer ). Predikat “sangar” ini diberikan karena lebah Africanized yang berkoloni dalam jumlah kecil ini sering menyerang dan mengambilalih sarang lebah lain setelah membunuh sang ratu lebah.

Lebah Africanized tersebar di wilayah Afrika sampai selat Gibraltar yang merupakan perbatasan benua Eropa-Asia (Eurasia). Lalu bagaimana bisa lebah ini sampai ke Brazil ? Ternyata lebah ini dibawa dan dilepaskan pada 1957 oleh pebudidaya lebah ke negeri Samba pada 1957 di dekat wilayah Rio Claro, Sao Paulo.

Proses pelepasan ini dilakukan dari sarang lebah Africanized yang dikontrol langsung oleh ahli Biologi, Warwick E. Kerr. Kala itu, ahli Biologi asal Brazil ini sedang berupaya untuk menyilangkan lebah madu Eropa dengan Afrika Selatan. Tujuannya agar lebah itu mampu memproduksi madu lebih banyak dan dapat beradaptasi dengan iklim tropis Brazil.

Komposisi dan Manfaat Propolis Hijau

Flavonoid ( Leonid Andronov, 2012)
Berasal dari Bahasa Latin, flavius yang berarti kuning Flavonoid ( Bioflavonoid ) merupakan sejenis pigmen yang memproduksi warna kuning, merah, atau biru pada bunga tanaman untuk menarik hewan-hewan yang membantu proses penyerbukan.

Sebaliknya, senyawa ini juga berfungsi sebagai pelindung tanaman dari serangan hama dan predator. Selain itu, pada pohon-pohon yang menjulang tinggi, seperti Baccharis dracunculifolia, Flavonoid berfungsi sebagai penyaring sinar ultra violet, membantu proses pengikatan nitrogen, dan pemberi warna.

Tak hanya bermanfaat bagi tumbuhan, Flavonoid juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Antara pertengahan 1930 sampai awal 1950, senyawa ini kerap disebut vitamin K.

Belakangan istilah yang terakhir disebut tidak lagi digunakan. Pasalnya, Flavonoid memiliki khasiat yang jauh lebih beragam dari Vitamin K, seperti anti virus, alergi, radang, tumor, oksidan. Selain itu, senyawa ini juga berfungsi melindungi struktur sel-sel tubuh , menyokong kerja Vitamin C, dan bersifat antibiotik.

Oleh karena khasiat, fungsi, dan sifatnya itu, Flavonoid juga memiliki kemampuan untuk mencegah dan mengobati berbagai penyaktit. Mulai dari penyakit ringan? seperti alergi, encok, radang kulit, ambeyen, perut, migrain, varises?sampai penyakit berat macam asthma, diabetes dan katarak.

Artepillin C (Ikuo Nakanishi dkk., 2003)
Kandungan penting lain dalam Propolis Hijau yang tak boleh dilupakan adalah Artepillin C. Seperti Flavonoid, molekul ini juga bersumber dari pohon Baccharis dracunculifolia. Kadar Artepillin C dalam Propolis Hijau berkisar antara 6-8 %.

Serupa dengan Flavonoid , Artepillin C juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, seperti anti bakteri, virus, dan jamur. Selain itu, manfaat Arteppilin C yang paling krusial dan eksklusif kemampuan molekul ini untuk menyembuhkan kanker dan tumor ganas.

Propolis telah diakui secara luas ampuh untuk menjaga kesehatan dan menyembuhkan beragam penyakit. Namun dari sekian banyak varian yang ada, Propolis Hijau dianggap sebagai produk terbaik. Kandungan Flavonoid dan Artepillin C inilah yang membuat Propolis Hijau istimewa, terbaik, dan memiliki lebih banyak manfaat dibandingkan varian-varian Propolis yang ada.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...